UNIVERSITAS LIA berperan sebagai co-host dalam Tohoku University International Interdisciplinary Seminar (TUIIS) ke-5 yang berlangsung di Kampus Kawauchi, Sendai, Jepang. Seminar yang dibuka Dekan Graduate School of International Cultural Studies, Tohoku University, Dr. Hiroyuki Eto itu menekankan pentingnya keberlanjutan TUIIS sebagai platform strategis untuk memperkuat kerja sama akademik internasional.
Delegasi Universitas LIA dipimpin langsung Rektor Dr. Siti Yulidhar Harunasari, MPd, tidak hanya mempresentasikan hasil penelitian tetapi juga melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat berupa pengenalan budaya Indonesia kepada mahasiswa Tohoku University. “Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan budaya peserta sekaligus mempererat hubungan persahabatan antara kedua perguruan tinggi,” ujar Dr. Siti Yulidhar Harunasari dalam keterangannya Senin (18/11).
Selain Rektor, delegasi Universitas LIA juga dihadiri sejumlah akademisi, yaitu Ismarita Ramayanti, PhD, Yesy Tricahyani, MSi, dan Dr Diah Madubrangti. TUIIS yang diketuai Dr Peter John Wanner menjadi ajang bagi akademisi, peneliti, dan profesional dari berbagai negara untuk berdiskusi tentang perkembangan terkini dalam berbagai disiplin ilmu, serta pentingnya kolaborasi lintas disiplin di era globalisasi.
Dr Ismail Suardi Wekke, Co-Chair TUIIS mengutarakan, kegiatan ini merupakan langkah berkelanjutan untuk memperluas kerja sama internasional, terutama antara perguruan tinggi Indonesia dan Jepang. “Kami berharap peserta seminar dapat membawa pulang ide-ide inovatif yang relevan dan bermanfaat,” tambahnya.
Melalui TUIIS 2024, Universitas LIA mempertegas komitmennya untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan promosi budaya melalui jejaring global, sekaligus memperkuat posisinya sebagai institusi pendidikan tinggi yang kompetitif di tingkat internasional. (S-1)
Editor : Denny parsaulian Media Indonesia