Pada tanggal 28 Juni 2025, TEFLIN Division for Non-Formal Education Institutions menyelenggarakan Deep Learning Training and Workshop (DLTW) di Auditorium LIA Pengadegan, Jakarta. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya TEFLIN dalam meningkatkan kualitas pengajaran Bahasa Inggris melalui pendekatan pembelajaran yang lebih dalam, bermakna, dan berorientasi pada pengembangan kompetensi abad ke-21. Untuk LIA sendiri, kegiatan ini selain untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi para pengajarnya juga sebagai sumbangsih LIA untuk kemajuan pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia.
Deep learning dalam konteks pendidikan bukan hanya berarti pembelajaran yang “mendalam”, tetapi lebih pada cara berpikir dan belajar yang mengajak siswa untuk memahami konsep secara menyeluruh, menghubungkannya dengan pengalaman atau konteks nyata, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis, reflektif, dan kreatif. Tidak sekadar menghafal, deep learning mendorong siswa untuk menafsirkan informasi, memecahkan masalah, dan membangun pengetahuan secara aktif. Pendekatan ini sangat relevan dalam pembelajaran Bahasa Inggris karena membantu siswa tidak hanya menguasai struktur bahasa, tetapi juga mampu menggunakan bahasa secara bermakna dalam situasi nyata.
Tiga elemen utama yang menjadi inti dari deep learning adalah Meaningful Learning, Mindful Learning, dan Joyful Learning. Meaningful Learning memastikan bahwa materi yang diajarkan relevan dengan kehidupan siswa, sehingga mereka bisa memahami dan mengaitkannya dengan pengalaman pribadi. Mindful Learning menekankan kesadaran penuh dalam proses belajar, di mana siswa diajak untuk fokus, reflektif, dan terlibat secara aktif. Sementara itu, Joyful Learning menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, mendorong motivasi intrinsik, dan membangun hubungan positif antara siswa dan pembelajaran itu sendiri. Ketiga elemen ini saling melengkapi dan menjadi fondasi penting dalam merancang pembelajaran yang efektif dan berdampak.
Pelatihan DLTW kali ini memfokuskan pada penggunaan Bahasa Inggris di kelas sekaligus mengintegrasikan pendekatan deep learning dalam pengajaran. Workshop dibagi ke dalam dua sesi yaitu pembelajaran reading yang di pandu oleh Santi Paramitta dan Selestin Zainuddin dari LIA, dan pembelajaran writing dibawakan oleh E. Nandiasari dan Sisilana Poyk dari LBI FIB UI.
Sebanyak 40 guru Bahasa Inggris dari berbagai lembaga pendidikan seperti LIA, LBI FIB UI, ILP, Little Eagle, Mentari, Proficio, Nurul Fikri, dan TBI turut hadir dan mengikuti rangkaian pelatihan ini. Mereka tidak hanya memperoleh teori, tetapi juga terlibat dalam berbagai aktivitas praktik yang dirancang untuk bisa langsung diterapkan di kelas masing-masing.
DLTW 2025 bukan sekadar forum pelatihan, tapi juga wadah kolaborasi antar guru dari berbagai institusi. Para peserta pulang dengan ide-ide segar dan strategi baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas. Workshop yang di adakan oleh TEFLIN ini, menjadi langkah nyata LIA dalam mendukung para pengajar untuk terus berinovasi, beradaptasi dengan perkembangan zaman, dan menciptakan pembelajaran Bahasa Inggris yang menyenangkan, relevan, dan berdampak bagi siswa.